nusakini.com - Jakarta - Peran kader juru pemantau jentik (Jumantik) di Jakarta Pusat harus lebih ditingkatkan untuk mencegah munculnya wabah demam berdarah dengue (DBD). Bukan hanya memantau jentik, para kader juga harus mampu mengedukasi warga.

• Persija Siap Sukseskan Grand Launching JIS
• Disparekraf DKI Jakarta Hadiri Konferensi Unesco Creative City Network, Kembangkan Potensi Jakarta Sebagai City of Literature
• HLM TPID DKI Jakarta, Wagub Ariza Tekankan Pentingnya Inovasi dan Tingkatkan Kolaborasi dalam Pengendalian Inflasi
• Pemprov DKI dan Kementerian Koordinasi Sukseskan Migrasi Penyiaran Televisi Digital
• Saepulloh dan Windy Terpilih Sebagai Duta Anti-kekerasan DKI

"Kita minta tak hanya memantau tetapi juga mengedukasi, agar tak ada lagi jentik nyamuk di lingkungan," ujar Bakwan Ferizan Ginting, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Jakarat Pusat, saat kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di RW 02 Kebon Kosong

Jika masyarakat bisa diedukasi, lanjut Bakwan, akan tercipta Jumantik mandiri. Yakni tanpa ada pemantauan khusus, mereka sadar pentingnya menjaga lingkungan dan mencegah nyamuk bersarang.

"Karena dari pemantauan tadi masih ada juga ditemukan jentik di rumah-rumah warga. Edukasi ini penting agar warga bisa lebih waspada," tandasnya.(pr/kj/al)